Jumat, 23 Juli 2010

Tentang Sebuah Catatan Perjalanan

Halo sahabat petualang sekalian, semoga sahabat petualang sekalian diberkati oleh Tuhan dalam setiap aktivitas nya. Pada postingan kali ini, saya ingin membahas sebuah bagian yang tidak kalah penting (menurut saya) dari aktivitas petualang, entah apapun itu bentuknya, mulai dari mendaki gunung, panjat tebing, susur goa, arung jeram, atau hanya sekedar travelling ke suatu tempat untuk mengunjungi hal-hal yang baru dengan suasana yang baru juga. Apakah itu….??? Mungkin jawaban dari saya adalah “Catatan Perjalanan”. Yah, catatan perjalanan merupakan serangkaian tulisan atau cerita yang ditulis dalam sebuah wadah catatan (cth : buku,handphone, notebook, dll) yang ditulis dalam sebuah rangkaian perjalanan yang mempunyai fungsi dan tujuan tertentu (cth : artikel atau berita). Nah, kalo definisi yang baru dibaca oleh sahabat petualang itu menurut saya lho…mungkin sahabat petualang punya persepsi yang berbeda dari saya (itu terserah masing-masing saja ya…hehehehe….). Kemudian juga tidak lupa sertakan media rekam baik itu foto atau video yang bisa menceritakan suasana yang selaras dengan alurnya.

Mengapa kita perlu menuliskan catatan perjalanan…??? Bagi saya pribadi, menulis setiap kejadian yang saya alami dalam setiap perjalanan itu merupakan sebuah keasyikan (dan keunikan) tersendiri dalam melakukan sebuah perjalanan. Dalam buku catatan perjalanan yang biasa saya lakukan, saya sering menulis tempat dimana saya berkunjung, dalam rangka apa saya melakukan perjalanan, siapa saja personel yang ikut berpetualang bersama saya, jam berapa saja dan saya ngapain aja, harga ongkos/tarif angkutan berapa, naik angkutan apa saja, lewat rute mana saja, siapa saja yang saya temui, apa yang saya temukan, bagaimana kondisi daerah yang saya temui, bagaimana suasana nya, dan masih banyak lagi hal-hal yang biasa nya saya tulis dalam buku catatan perjalanan saya. Dari catatan perjalanan tersebut, biasanya saya sertai dengan memotret (foto) bagian-bagian penting dalam perjalanan saya itu (terutama untuk Narsis-narsis’an…hehehehehe…..)

Membuat catatan perjalanan bisa membuat saya terkadang kangen (rindu) untuk kembali ke tempat-tempat dimana saya pernah berkunjung. Banyak petualang-petualang hebat dan pernah (melegenda) yang terkadang menjadi inspirasi dan motivator saya dalam menulis sebuah catatan perjalanan. Sebut saja Soe Hok Gie (alm) yang sosoknya begitu di kenal dalam dunia pecinta alam hingga sekarang yang hingga detik-detik akhir menjelang kematiannya di gunung Semeru sempat menuliskan sesuatu, kemudian Norman Edwin (alm) yang selalu berpetualang dan membawa serangkaian cerita tentang petualangannya dan catatan terakhir sebelum beliu akhirnya ditemukan meninggal di Aconcagua. Kalo kedua orang barusan sudah almarhum. Kemudian ada bang Rizal Bustami seorang wartawan dari era ‘80an yang hingga kini masih sering aktiv menulis dan pemilik blog Cantigi Peace yang selalu membawa cerita dalam setiap petualangan beliau, dan salah satu yang jadi favorit saya adalah Trinity yang telah menerbitkan buku Naked Traveller, yang menuliskan apa saja tentang perjalanannya menjadi seorang backpackers yang telah keliling dunia.

Mungkin saya punya sedikit khayalan gila (baca: mengada-ada) dari buku catatan perjalanan yang saya miliki. Sesuatu yang terlalu muluk dan terlalu dini untuk di ungkapkan, “saya cuma ingin menikmati petualang seumur hidup saya” hehehehhehe…. Saya sedikit mengutip sebuah ungkapan dari Norman Edwin yang selalu ada di benak saya yang pernah dituliskan dalam buku tentang beliau “Jejak sang Beruang Gunung”, yaitu Saya akan terus berpetualang dan saya akan menceritakan tentang petualangan saya kepada kamu, dan suatu saat nanti, kamu lah yang akan menceritakan tentang petualangan saya ini kepada teman dan sahabatmu……(ini yang selalu menginspirasi saya).

Demikianlah sahabat petualang sekalian, untuk beberapa postingan yang akan datang saya akan mencoba mempublikasikan beberapa artikel tentang perjalanan petualangan saya seperti yang pernah saya posting sebelumnya tentang cerita hampir mati di Gunung Semeru, kemudian laporan tentang liputan kegiatan latihan Arung Jeram Forumnya Arung Jeram Yogyakarata (FAJY), Cerita tentang Pulau Terkecil di Dunia ada di Indonesia, dan beberapa lainnya yang pernah saya posting. Mohon maaf jika penyampaiannya masih terkesan acak-acakan dan semerawut…maklum, saya kurang pandai dalam merangkai kata-kata menjadi kalimat yang indah.

Semoga sedikit ulasan dari saya ini bisa bermanfaat untuk kita semua….
Tetap Semangat……!!!!
Salam,
Yohanes Kurnia Irawan

Foto : contoh dari catatan perjalanan saya.
READ MORE ...

Minggu, 18 Juli 2010

PETUALANG BLOGWALKING AWARD 2010, Untuk siapa saja yang punya blog

Hallo sahabat Petualang sekalian, semoga sahabat petualang selalu dilindungi oleh-Nya dalam menjalankan segala aktivitas. Pada postingan saya kali ini, saya ingin sedikit berbagi award untuk sahabat petualang sekalian. Bagi-bagi Award…..???? awalnya saya juga gak kefikiran mau bikin award yang ke-dua ini, setelah pada tahun yang lalu saya membagi-bagi award yang pertama ini dan mendapat sambutan yang luar biasa. Setelah saya fikir-fikir lagi, tidak ada salahnya untuk membuat sebuah award lagi dan membagikannya kepada para blogger sahabat petualang sekalian.

Kenapa saya tiba-tiba memberikan award lagi….??? Padahal saya baru saja bangun dari tidur yang lumayan panjang (Baca : sempat vakum beberapa bulan dari dunia maya), karena ada satu dan lain hal dari aktivitas saya. Ini merupakan sebuah langkah awal dari saya untuk tetap semangat dalam ber-blog-ria dan menjalin kembali silaturahmi yang dulu sudah terjalin dan sempat menghilang. Semoga ini bisa membangkitkan kembali semangat saya.

Dalam award kali ini, saya kembali membawa pesan untuk pelestarian alam, sebuah usaha untuk menjaga supaya bumi yang kita tinggali ini tetap lestari dan untuk kelangsungan generasi penerus setelah kita nanti. Ada sebuah pertanyaan yang timbul dari saya untuk saya sendiri, “Pantaskah saya membuat Award ini dan membagi-bagikannya kepada para Blogger….???” Pertanyaan tersebut akhirnya saya jawab dengan sebuah pertimbangan, tidak ada salahnya untuk mengajak dan menyerukan kepada semua pihak untuk tetap melestarikan alam, menjaga bumi untuk tetap hijau, dan tentunya mengurangi dampak global warming.

Award kali ini saya beri nama “Petualang Blogwalking Award”, dengan keterangan di bawahnya yang mengucapkan selamat kepada siapa saja yang memasang award ini di blognya, sebuah ucapan sederhana tapi mungkin mempunyai makna yang luar biasa. Kalimat itu berbunyi, "Congratulation Your Blog Supports the preservation of natural", yang artinya kira-kira begini “Selamat, Blog anda mendukung pelestarian alam”, dengan harapan pesan ini akan selalu mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan alam.

Mengapa saya menggunakan nama Petualang Blogwalking Award…??? Ini merupakan sebuah apresiasi dari saya terhadap para blogger yang selalu berpetualang dari blog ke blog untuk saling menyapa, meninggalkan pesan, bertukar link, dan menjalin persahabatan tentunya. Petualang Blogwalking merupakan sebuah harapan dari saya untuk bisa terus nge-Blog dan menjalin persahabatan kepada siapa saja. Award ini tidak saya batasi penyebarannya, dan harapan saya award ini bisa dibagikan kepada rekan-rekan, sahabat atau jalinan para sahabat petualang sekalian. Dengan menyebarkan dan membagi-bagikan award ini berarti sahabat petualang sudah ikut menyampaikan pesan ini kepada siapa saja dan dimana saja untuk tetap menjaga kelestarian alam kita.

Mohon maaf jika desain dari award ini terlalu sederhana atau bahkan sangat sederhana sekali (belum jago desain saya…hehehe). Silahkan di copy paste script dibawah ini, dan silahkan mengapresiasikan tujuan dari award ini dengan bahasa dan persepsi dari sahabat petualang sekalian. Semoga tali silaturahmi kita tetap terjaga dan bumi kita tetap lestari.
Oh ya, silahkan tinggalkan pesan anda apabila sudah menjemput award ini .

Suara Petualang
Silahkan Copy dan Paste Script dibawah ini :


Pepatah Indian Kuno :
Jika Pohon terakhir sudah ditebang
Sungai terakhir sudah dicemari
dan ikan terakhir sudah ditangkap
Maka manusia akan sadar
UANG TIDAK BISA DIMAKAN

Go Green, Stop global Warming, Save the Earth
Yogyakarta, 18 Juli 2010
Pesan untuk bumi
Yohanes Kurnia Irawan
READ MORE ...

Sabtu, 17 Juli 2010

Pentingnya Survey Darat Dalam Mendukung Keselamatan Pengarungan Sungai Eksplorasi

Halo sahabat petualang, apa kabar….??? Semoga selalu dalam keadaan yang baik-baik saja. Postingan kali ini adalah untuk sedikit menyegarkan kembali para penggiat Arung Jeram yang akan mengeksplorasi sungai baru untuk diarungi. Dalam postingan ini akan sedikit membahas tentang kegiatan survey darat, yaitu tahap observasi (pengamatan) langsung kondisi lapangan (baca:sungai). Pentingnya survey awal ini juga bertujuan untuk meminimalisir resiko dalam pengarungan sesungguhnya atau dalam survey lanjutan.
Survey darat merupakan suatu kegiatan mengumpulkan data mengenai situasi detail sungai yang akan kita arungi, dimana hasilnya akan dapat menggambarkan segala hal mengenai bentangan sungai dan potensial problem yang mungkin dihadirkan sungai pada saat pengarungan dilakukan. Dengan berbekal data tersebut para pengarung sungai eksplorasi dapat melakukan persiapan persiapan yang dianggap perlu untuk mensiasati kesulitan kesulitan yang akan muncul saat pengarungan. Dapat menghindari terjebak disituasi dan tempat yang sulit serta berbahaya bagi keselamatan kita saat pengarungan.
Kita tidak hanya mengandalkan hasil analisa data dari peta topografi yang kita miliki untuk mendapatkan gambaran mengenai situasi sungai secara kasar, Data dari peta topografi memang bisa diandalkan namun perlu kita ingat bahwa arung sungai ekplorasi membutuhkan gambaran yang sangat detail mengenai sungai tersebut dan data dari peta topografi ternyata belum cukup. Banyak sudah terjadi kecelakaan fatal yang merenggut jiwa para pengarung dikarenakan terjebak situasi dan permasalahan yang dihadirkan oleh sungai melampaui batas kemampuan dan saat itu tidak ada kesempatan untuk menghindar, maka terjadilah kecelakaan. Kecelakaan kecelakaan yang terjadi sebenarnya dapat dihindari dengan mendapatkan data data sugai yang akan diarungi dengan detail sebelumnya.
Survey darat pada sungai eksplorasi yang akan diarungi kita lakukan dengan cara menjelajahi dari darat lintasan pengarungan sungai mulai dari tempat start hingga finish. Adapun tugas tugasnya ialah:

Pertama, melakukan pengamatan visual terhadap tempat start yang ideal sehingga tempat start itu dapat digunakan oleh tim dengan aman dan tidak menyulitkan.
Kedua, melakukan pengamatan visual terhadap tempat tempat yang dianggap memiliki tingkat kesulitan yang dapat menimbulkan masalah atau membahayakan.
Ketiga, menandai pada peta topografi tempat tempat yang memilki tingkat kesulitan dan daerah berbahaya.
Keempat, melakukan pengamtan visual terhadap tempat tempat yang aman untuk melakukan scouting bagi para pengarung. Tempat ini merupakan titik terakhir yang paling aman bagi para pengarung (rafter) untuk berhenti dan melakukan scouting sebelum berhadapan dengan sebuah jeram. Tim survey darat harus dapat menandai tempat ini pada peta topografi dan juga diharuskan meletakkan tanda ( misalkan dengan bendera merah yang diletakkan dititik dimana perahu harus berhenti didaerah itu serta mudah terlihat oleh para pengarung dari sungai ). Hal ini mencegah tim pengarung terjebak didalam daerah yang sulit untuk berhenti dan melakukan scouting padahal didepan telah menunggu jeram yang berbahaya.
Kelima, melakukan pengamatan visual dan menandai pada peta topografi terhadap tempat yamg ideal untuk beristirahat.
Keenam, melakukan pengamatan visual terhadap tempat finish pengarungan sehingga mempermudah tim pengarung pada waktu pengarungan selesai.
Ketujuh, melakukan pengamatan visual dan menandai pada peta tehadap bahaya potensial lain yang dapat membahayakan pengarungan.

Semua hasil pengamatan harus dituangkan dalam bentuk foto ataupun rekaman video. Dan selanjutnya hasil pengamatan serta dokumentasi harus dikumpulkan dan selanjutnya disajikan secara sistematis berdasarkan lintasan pada peta di tempat tempat yang telah ditandai. Sehingga mempermudah pengolahan hasil datanya.
Demikianlah sahabat petualang sekalian, semoga ulasan kali ini masih bisa bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkan dan mohon maaf apabila dalam penyampaian masih ada yang kurang, untuk itu silahkan memberikan masukkan untuk menambah wawasan kita bersama.

Tetap Semangat….!!!
Yohanes kurnia irawan
(dari berbagai sumber)
Foto : Jeram Gate Sungai Serayu, Banjarnegara Jawa Tengah
READ MORE ...

Rabu, 14 Juli 2010

Tips : Bertahan Hidup di Laut

Halo sahabat petualang sekalian, lagi-lagi postingan kali ini saya ingin berbagi tips masih seputar bertahan hidup (survival) untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk apabila kita dihadapkan pada kondisi harus menjadi seorang Survivor. Lagi-lagi mungkin ini artikel kacangan bagi dedengkot petualangan, tapi bagi orang awam mungkin ini bisa sedikit bermanfaat. Kali ini tips nya bukan bertahan di gunung, tebing, arung jeram atau di dalam gua, tetapi di laut. Yah, laut, ini salah satu medan survive yang cukup berat, karena kita mungkin saja hanya bermain dalam hitungan detik untuk segera berfikir bagaimana caranya untuk bisa tetap hidup detik berikutnya.
Berikut ini adalah beberapa tips yang saya rangkum dari beberapa sumber dan salah satunya adalah sumber pada saat saya mengikuti latihan gabungan Water Rescue di Yogyakarta.
Pertama, jika terjadi sesuatu pada pesawat atau kapal yang anda tumpangi mengalami trouble dilaut, usahakan untuk berenang menjauh, terutama jika terjadi ledakan dan api. Menjauh dengan melawan arah angin (untuk itu perlu mengetahui arah angin dalam waktu yg sangat cepat). Jika dipermukaan air terdapat banyak api, berenanglah didalam air (menyelam menuju permukaan air yang aman)
Kedua, selain pelampung, kita bisa menggunakan barang-barang yang yapat mengapung di air. Barang-barang ini biasa terbuat dari plastic, seperti jerigen atau drybox yang dikosongkan (jika menemukan), atau dalam kondisi darurat sementara, bisa menggunakan celana panjan yang disimpul kedua ujungnya dan diisi angin ketika masih berada di atas permukaan air (yang ini bersifat sementara).
Ketiga, jangan panic dan tetap berfikir tenang. Semakin kita panic, kita akan semakin kehilangan banyak tenaga. Berat jenis tubuh lebih rendah dari air laut, sehingga kita akan lebih mudah untuk mengapung. Ketakutakn dan kepanikan hanya akan membuat kita cepat tenggelamdan nafas terburu-buru akan membuat air mudah tertelan. Bernafaslah yang dalam, karena itu akan membuat tubuh menjadi lebih ringan.
Keempat, agar dapat mengambang, usahakan anda tetap berpegangan pada barang-barang yang menjadi tumpuan. Apabila permukaan air cukup tenang, dengan mencelupkan kepala kedalam air dan merentangkan tangan akan membuat tubuh menjadi lebih ringan (posisi tubuh menghadap atas).
Kelima, sebaiknya anda menghindari untuk meminum air laut, karena hal itu justru akan membuat tubuh akan kehilangan cairan dan dehidrasi. Bagi orang-orang tertentu memang ada yang bisa bertahan hidup dengan cara demikian, tapi sebaiknya jangan ditiru secara berlebihan.
Keenam, tetaplah menggunakan sepatu untuk menghindari dan mencegah luka (kecuali sepatu bot). jika ada bagian tubuh yang terasa kram, usahakan memencet bagian tubuh tersebut dengan jempol atau telapak tangan. Akan lebih baik jika ada orang yang bisa menolong. Beri tekanan pada bagian yang kram untuk merenggangkan ototnya.
Ketujuh, jika alat komunikasi masih bisa digunakan (cth:HT/HP), gunakanlah. Tapi kalau memang tidak ada harapan, bisa diupayakan berenang menuju daratan, terutama jika sudah terlihat garis pantai.
Kedelapan, berdoalah semoga anda selamat....

Demikianlah beberapa tips dari saya, mohon maaf jika dalam penyampaiannya menggunakan bahasa yang terlalu sederhana. Pengetahuan dini akan keselamatan dan pertolongan diri sendiri (self rescue) sangant penting apalagi bagi kita yang suka berpergian (travelling), penggiat alam bebas, bahkan orang awam sekalipun sebaiknya membekali diri dengan pengetahuan dasar untuk meminimalisir resiko yang mungkin akan terjadi.

Tetap Tegar, Tetap Semangat…..!!!!
Yohanes Kurnia Irawan
(dari berbagai sumber)
Sumber gambar : http://neoterichovercraft.com/
READ MORE ...

Selasa, 13 Juli 2010

Tips : Bertahan Hidup di Hutan

Hallo sahabat petualang, semoga masih tetap semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Postingan kali ini saya ingin berbagi tips cara bertahan hidup di hutan. Bagi dedengkot petualangan (baca: Penggiat petualangan) mungkin artikel ini hanya artikel kacangan saja, tapi bagi sahabat petualangan yang masih awam dalam dunia petualangan atau beraktivitas di alam bebas, mungkin sedikit tips dari saya ini bisa sedikit membantu sahabat petualang apabila suatu saat tersesat atau kehabisan perbekalan (logistik) saat beraktivitas di alam bebas.
Yang pertama, sedapat mungkin kita harus bisa mengenal tempat kita berada dan jumlah perbekalan yang dibawa (yang masih tersisa). Buat langkah-langkah kedepan agar segala sesuatu tindakan berdasarkan prioritas, efektif dan efisien, dengan selalu berfikir efisien maka kita akan lebih percaya diri.
Kedua, hindari kondisi kekurangan cairan tubuh (dehidrasi). Di saat udara panas, bergeraklah perlahan, jangan mengkonsumsi minuman berkafein atau sejenisnya yang justru membuat tubuh kehilangan cairan. Sebaiknya konsumsi makanan yang berkarbohidrat tinggi daripada berprotein tinggi.
Ketiga, gunakanlah air sehemat mungkin. Air bisa diperoleh dari tanaman yang ada dihutan, seperti dasar (pangkal) pohon pisang, rotan, lumut, dan bunga kantong semar. Air hujan dan embun dapat ditampung di jas hujan atau penampang lain yang disalurkan dalam sebuah wadah (botol). Jika menemukan sungai dan ternyata kering, cobalah menggali tanah yang ada dibawah batu disekitar sungai.
Keempat, selalu nyalakan api pada malam hari untuk menghangatkan tubuh dan menghindari binatang (hewan) buas yang mungkin saja ada di hutan itu. Anyaman dedaunan juga bisa dibuat untuk menghangatkan tubuh. Bekali diri dengan tongkat kayu (pentungan) atau golok sebagai persiapan menghadapi binatang buas.
Kelima, jika kehabisan bekal makanan, cobalah untuk mencari dan mengenali jenis-jenis tumbuhan yang bisa dimakan. Blila yakin, ada buah-buahan atau daun-daun liar yang bisa dimakan. Lakukan pengetesan terlebih dahulu pada kulit tangan, bibir atau lidah selama beberapa saat, setelah yakin aman baru dimakan. Hindari tanaman yang berwarna mencolok dan bergetah putih.
Keenam, jika pada bagian tubuh terdapat luka, terus beri tekanan dengan cara mengikat kencang disekitar luka dengan kain yang keras. Hindarkan dan bersihkan luka dari kotoran, karena infeksi yang ditimbulkan oleh luka bisa membuat tubuh lemah.

Demikian beberapa tips dari saya, semoga dapat bermanfaat dan menjadi bahan referensi tambahan sebelum para sahabat petualangan akan melakukan sebuah perjalanan ataupun dalam kondisi ekstrim tersesat di hutan. Siapkan secara matang rencana perjalanan (manajemen perjalanan), untuk mengurangi resiko terburuk yang mungkin saja menimpa kita. Mohon maaf jika dalam penyampaian tulisan ini agak sedikit berantakan, semoga masih berkenan untuk dibaca.

Salam Lestari….
Yohanes Kurnia Irawan
(Dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi)
(foto : pos III Gunung Merbabu via jalur Ngagrong, Ampel Jawa Tengah)
READ MORE ...

Minggu, 11 Juli 2010

Mencoba Bertahan dan Bangkit Kembali

Sebuah perjalanan biasanya menghadapi suatu kendala dalam menempuh perjalan itu. Entah sekecil apapun kendala yang dihadapi pasti selalu ada. Dan biasanya kita kurang memperhatikan kendala yang sebenarnya kita alami itu. Banyak orang-orang sukses berawal dari perjalanan yang tak mudah dan berliku, dan bahkan beberapa kali terjatuh, namun bangkit kembali untuk meneruskan perjalannya itu.
Tetapi ada juga yang tak sanggup untuk meneruskan perjalan itu, karena sudah terlanjur kecewa dan putus asa dalam menghadapi kendala. Sebuah perjalanan terkadang tak semudah yang dibayangkan, dan terkadang banyak yang harus dikorbankan. Menghadapi sebuah pilihan, apakah akan berusaha bangkit atau tidak sama sekali.
Terkadang kita kehilangan orientasi dalam menentukan pilihan, hingga akhirnya kecewa pada pilihan yang telah dipilih. Kecewa adalah hal yang yang wajar, namun kita jangan sampai terlarut dalam kekecewaan itu. Mencoba untuk kembali bangkit dan terus berjuang hingga kita dapat meneruskan perjalanan itu.
Dalam petualangan aku banyak belajar menghadapi kehidupan. Bertahan di gunung dalam kondisi ekstrim, pernah merasakan hampir kehilangan nyawa di Pondok Kalimati Semeru, tidak membuat aku jera untuk terus mendaki. Terjatuh dari perahu saat berarung jeram, menghadapi trouble dan mencoba mengatasi trouble tersebut, hal itu juga tidak membuat jera untuk terus berpetualang. Satu kalimat yang selalu dikumandangkan di komunitas ku, “Tetap Tegar Walau Terkilir”, semakin memacu semangat untuk tidak pernah gentar menghadapi apapun, kecuali Tuhan. Yah, aku selalu Takut akan Tuhan, dan selalu bersyukur atas apa yang telah dikaruniakan-Nya, terutama karena sampai detik ini aku masih bisa bernafas dan menikmati setiap detik kehidupan, dan aku sangat menghargai kehidupan.
Keinginan untuk tetap bertahan membuat semangat semakin terpacu untuk melewati setiap rintangan yang dihadapi selanjutnya. Lolos dari satu rintangan bukan berarti rintangan itu akan berakhir, karena masih banyak rintangan yang jauh lebih berat didepan. Satu hal yang pasti dalam setiap usaha adalah Gagal, tapi jangan pernah takut untuk menghadapi kegagalan dalam setiap usaha. Lebih berhati-hati dalam melangkah, terus berjalan dan menentukan sebuah pilihan.

Tetap Semangat…..!!!
Yohanes Kurnia Irawan
READ MORE ...