Hari ini masing-masing pasangan Capres-Cawapres mengambil nomor urut dalam Pilpres tanggal 8 Juli 2009 Nanti. namun dalam siaran di televisi yang saya saksikan, begitu nyata ibu Megawati enggan (atau sengaja) bersalaman dengan Presiden SBY setelah foto bersama sambil mengangkat nomor urut masing-masing. Setelah diingatkan wartawan, barulah sambil sedikit tersenyum (kayaknya sambil terpaksa) mendatangi presiden SBY untuk berjabat tangan. Bahkan sebelumnya, ketika presiden SBY menghampiri ibu Megawati, entah sengaja atau tidak ibu Megawati tidak menatap wajah presiden (padahal ini pertemuan mereka untuk pertama kalinya lho setelah 5 Tahun...!!!) dan jabat tangan mereka hanya berlangsung tidak lebih dari 2 detik...!!!
Sebenarnya saya enggan untuk mengomentari masalah POLITIK. Namun, hati kecil saya sebagai warga negara yang punya hati dan punya otak untuk berfikir setidaknya turut prihatin menyaksikan hal tersebut. Bagaimana tidak...., seorang CAPRES yang mungkin nantinya akan memimpin Negara ini dengan terang-terangan menunjukan sikap persaingan yang (menurut saya) tidak positif.
Dalam tulisan ini saya tidak ingin menjelek-jelekan Capres ataupun Cawapres yang telah lolos seleksi....Namun masyarakat dapat menilai sendiri situasi Politik ditanah Air kita yang sedang panas-panas nya ini...Wow....sungguh sebuah pemandangan, seolah-olah ingin berebut KEKUASAAN di Negri yang kaya ini (Berebut......????kayak Kucing aja ya...:)Kita mungkin cuek dengan keadaan sekarang, namun yang harus kita fikirkan juga adalah diri kita sendiri kelak, jika salah dalam menjatuhkan PILIHAN.
Marilah saudara-saudaraku, kita dapat melihat sendiri, jika sebuah DENDAM politik masa lalu ikut mewarnai kancah politik saat ini, kita bisa bayangkan bagaimana demokrasi yang diharapkan oleh masyarakat serta Reformasi yang dikumandangkan rekan-rekan. Situasi Ekonomi sekarang ini juga dibawa-bawa hanya untuk menarik simpati. Membawa-bawa nama nelayan, petani, pedagang, pemulung, dan lainnya (petualang kok gak di sebut ya,.....Nah lo..)
Lebih baik para capres maupun cawapres ini ikut saya mendaki gunung aja deh, biar tau gimana rasanaya naik gunung itu...(hehehehehhehehe...), biar menemukan filosofi dari naik gunung. FIKIRKANLAH......!!!
Jika Pohon Terakhir sudah ditebang,
Sungai Terakhir Sudah Tercemar,
dan Ikan Terakhir sudah ditangkap,
Maka Manusia akan sadar...
UANG TIDAK DAPAT DIMAKAN
Salam Lestari,
Lestari Alamku-Lestari Indonesiaku.
READ MORE ...
Sebenarnya saya enggan untuk mengomentari masalah POLITIK. Namun, hati kecil saya sebagai warga negara yang punya hati dan punya otak untuk berfikir setidaknya turut prihatin menyaksikan hal tersebut. Bagaimana tidak...., seorang CAPRES yang mungkin nantinya akan memimpin Negara ini dengan terang-terangan menunjukan sikap persaingan yang (menurut saya) tidak positif.
Dalam tulisan ini saya tidak ingin menjelek-jelekan Capres ataupun Cawapres yang telah lolos seleksi....Namun masyarakat dapat menilai sendiri situasi Politik ditanah Air kita yang sedang panas-panas nya ini...Wow....sungguh sebuah pemandangan, seolah-olah ingin berebut KEKUASAAN di Negri yang kaya ini (Berebut......????kayak Kucing aja ya...:)Kita mungkin cuek dengan keadaan sekarang, namun yang harus kita fikirkan juga adalah diri kita sendiri kelak, jika salah dalam menjatuhkan PILIHAN.
Marilah saudara-saudaraku, kita dapat melihat sendiri, jika sebuah DENDAM politik masa lalu ikut mewarnai kancah politik saat ini, kita bisa bayangkan bagaimana demokrasi yang diharapkan oleh masyarakat serta Reformasi yang dikumandangkan rekan-rekan. Situasi Ekonomi sekarang ini juga dibawa-bawa hanya untuk menarik simpati. Membawa-bawa nama nelayan, petani, pedagang, pemulung, dan lainnya (petualang kok gak di sebut ya,.....Nah lo..)
Lebih baik para capres maupun cawapres ini ikut saya mendaki gunung aja deh, biar tau gimana rasanaya naik gunung itu...(hehehehehhehehe...), biar menemukan filosofi dari naik gunung. FIKIRKANLAH......!!!
Jika Pohon Terakhir sudah ditebang,
Sungai Terakhir Sudah Tercemar,
dan Ikan Terakhir sudah ditangkap,
Maka Manusia akan sadar...
UANG TIDAK DAPAT DIMAKAN
Salam Lestari,
Lestari Alamku-Lestari Indonesiaku.