Pada usianya yang ke-25, ASC (Acintyacunyata Speleological Club) mengadakan Pendidikan & Latihan (DIKLAT) Speleologi ke-13. Kegiatan ini diadakan untuk regenerasi anggota, tetapi pada Diklat ke-13 ini ASC mengundang organisasi penggiat kegiatan alam bebas dari luar Yogyakarta, dengan misi menyebarluaskan kegiatan Speleologi di Indonesia. Speleologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang gua dan lingkungannya. Dalam mendalami ilmu ini seorang speleolog juga dituntut untuk bergaul langsung dengan obyek studinya, yaitu gua. Untuk itu keterampilan menelusuri gua adalah tuntutan yang tidak dapat digantikan bila seseorang ingin mendalami Speleologi. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa Speleologi adalah kegiatan ilmiah yang banyak melibatkan aktivitas kepetualangan, dan kegiatan penelusuran gua (Caving) adalah olahraga kepetualangan yang memiliki kaitan keilmuan sebagai nilai lebih.
Hari Minggu tanggal 12 April 2009, Pendidikan dan Latihan Speleologi ke-13 ASC dibuka oleh Mursyid Azhar selaku Ketua ASC yang ditandai dengan penyerahan secara simbolis buku materi kepada perwakilan peserta. 4 hari pertama (tanggal 12-15 April 2009) Diklat 13 ASC diisi dengan Materi Ruang. Dengan muatan 21 materi, yaitu: Introduksi Speleologi, Etika & Moral Penelusuran Gua, Bahaya Penelusuran Gua, Pengenalan & Pemeliharaan Peralatan, Teknik Penelusuran Gua Horizontal, Teknik Penelusuran Gua Vertikal, Manajemen Penelusuran Gua, Simpul, Rigging, Pemetaan Gua, Karstologi, Geomorfologi Karst, Hidrologi dan Speleogenesis, Arkeologi Dasar, Interpretasi Peta Topografi Untuk Kegiatan Speleologi, Biospeleologi, Fotografi Gua, Self Rescue, Cave Rescue Dasar, Manajamen Cave Rescue, PPGD, dan Konservasi Kawasan Karst.
Pendidikan dan Latihan Speleologi ke-13 ASC ini diikuti 31 peserta. 8 peserta dari dalam kota, 23 peserta dari luar kota, berasal dari: Semarang (Mapala Unissula, Mahapati FH-Unissula, Mapalast Stikubank, Aldakawanaseta), Bandung (PMPA Palawa Unpad, Mapeka Univ. Maranatha, KMPA Ganesha ITB), Jakarta (Universitas Trisakti), Malang (Impala Univ. Brawijaya), Denpasar (Mapala Wanaprastha Dharma Univ. Udayana), Mataram (Wanapratala FT – Unram, Mapala FKIP Unram), Ambon (Darmapala Univ. Darussalam Ambon), Maros (Maros Carso Community), Samarinda (Imapa Unmul), Lampung (Mapala Unila), Padang (Mapala Proklamator Univ. Proklamasi) dan Medan (Gasi - Uma Fak. Psikologi Univ. Medan Area).
Materi Ruang dilaksanakan di Gedung Pika, Kompleks Bumi Perkemahan Babarsari. Tidak semua materi diisi oleh teman-teman ASC, beberapa materi yang diisi oleh pemateri dari luar yaitu: Arkeologi Dasar oleh Jurusan Arkeologi UGM, Biospeleologi oleh MATALABIOGAMA, dan PPGD oleh KSR PMI Kota Yogyakarta. Alhamdulillah seluruh peserta dapat mengikuti materi ruang dengan lengkap. Antusias mereka cukup tinggi, banyak diskusi-diskusi muncul setelah materi selesai.
Pada hari ke-3 & 4 peserta mensimulasikan SRT (Single Rope Technique) di jembatan Babarsari. Macam-macam lintasan mereka coba, mulai dari polosan, intermediate, deviasi, dan sambungan. 8 lintasan disiapkan untuk latihan. Selesai dari latihan diadakan evaluasi, untuk membahas kesulitan yang dialami dan memberi solusinya.
Tanggal 15 April 2009 peserta berangkat ke lokasi Materi Lapangan, yang dilaksanakan di Kawasan Karst Menoreh, Purworejo, Jawa Tengah selama 3 hari (tanggal 16-19 April 2009). Tempat menginap di lapangan (base camp) berada di rumah Mbah Cokro yang terletak di RT 3, Dusun Katerban, Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Disana mereka belajar mengenai Interpretasi Peta Topografi Untuk Kegiatan Speleologi, Cave Rescue Dasar, Karstologi, Geomorfologi Karst, Hidrologi dan Speleogenesis, Teknik Penelusuran Gua Horizontal, Teknik Penelusuran Gua Vertikal, Fotografi Gua, & Pemetaan Gua. Materi yang dilapangan merupaksan aplikasi dari yang didapat selama materi ruang.
Pada materi Karstologi, Geomorfologi Karst & Interpretasi Peta Topografi Untuk Kegiatan Speleologi, peserta diajak jalan-jalan menelusuri kawasan karst Menoreh. Mereka disuruh mengamati morfologi karst yang membentang luas dan sedikit penjelasan dari teman-teman ASC membantu memahami mengenai hal tersebut. Setiap peserta diberi 1 lembar peta topografi untuk kepentingan intepretasi. Rangkaian kegiatan ini dinamakan kuliah lapangan.
Selesai dari kuliah lapangan, peserta dipersilakan ibadah Sholat Jum’at. Dan dilanjutkan dengan simulasi Cave Rescue Dasar. Pada simulasi ini peserta mengaplikasikan teknik hauling dan lowering. Dimulai dari mengangkat korban dengan pembagian beban 1/1, 1/3 dan 1/9 kemudian melewatkan sambungan tali ke hauling set. Seluruh peserta mencoba teknik ini satupersatu.
Hari berikutnya peserta diajak masuk gua. Mereka belajar tentang Hidrologi dan Speleogenesis, Teknik Penelusuran Gua Horizontal, Teknik Penelusuran Gua Vertikal, Fotografi Gua, & Pemetaan Gua. Dalam materi ini peserta diharuskan memasuki dua gua, yakni gua Nguwik (horizontal) dan gua Sibodag (vertikal). Di gua Nguwik peserta mencoba memetakan gua dengan grade 5b BCRA. Satu-persatu mencoba menjadi Sutter, Descriptor, dan Stasioner. Dan tentujuga belajar mengaplikaskan teknik penelusuran gua horizontal.
Di gua Sibodag (vertikal) peserta diharuskan melintasi lintasan vertikal dengan menggunakan SRT (Single Rope Technique). Sampai dalam gua, mereka mencoba fotografi gua. Hampir semua peserta sudah mencoba fotografi gua. Mereka sangat antusias dalam memotret.
Pada hari terakhir, setiap peserta diharuskan menggambar peta gua. Data survey gua Nguwik yang kemarin dipetakan, diolah secara manual menggunakan kalkulator. Setelah mendapat titik koordinat centerlinenya, mereka memplotkan ke millimeter blok, dan kemudian digambar.
Pukul 15.00 WIB acara penutupan diklat dimulai. Sambutan Akhmad Zona selaku ketua panitia DIKLAT 13 ASC mengawali acara penutupan, dilanjutkan sambutan ketua ASC, mbah Cokro (tuan rumah), dan pesan dan kesan dari seluruh peserta-panitia. Penyerahan sertifikat oleh Ketua ASC secara simbolis kepada perwakilan peserta mengakhiri acara penutupan DIKLAT 13 ASC.
Sesampai di Yogyakarta, khusus bagi peserta dari luar kota ada tambahan materi selama 3 hari, yakni: pengolahaan peta gua menggunakan software & self rescue. Hari pertama mereka belajar mengolah peta menggunakan software survex dan corel draw. Dua hari berikutnya mereka belajar teknik self rescue, beberapa teknik yang dipelajari: Italyan Pulley, Z-rig, Yossemite, dan Counter Balance.
Latihan diadakan di Jembatan Babarsari.
SPELEOLOGI, MORE THAN CAVING
oleh :
Akhmad Zona Adiardi
(pers rellease untuk Bulletin KAONAK Edisi-54, Media Informasi Independen GAPADRI Mapala STTNas Yogyakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar