Minggu, 10 Mei 2009

Tabu-kah Jika Pecinta Alam Berpolitik ???

Pecinta alam sebagai sebuah komunitas yang penuh dengan keunikan dan juga sebuah komunitas yang berisi mahluk-mahluk yang berpikiran progresif memang tidak bisa kita munafikan, hal tersebut bisa kita lihat dari personal hingga sistem kerja organisasinya. Banyak orang awam berpersepsi bahkan memvonis jika pecinta alam hanya sebuah organisasi hura-hura tanpa memiliki tujuan yang jelas apalagi mampu memberikan sumbangsih yang kongkrit untuk bangsa ini yang sedang mengalami krisis multidimensi.
Krisis multidimensi yang melanda tanah air kita memang telah memporak-porandakan semua aspek kehidupan kita, dari masalah ekonomi, sosial budaya hingga pendidikan. Belum lagi kebijakan-kebijakan politik yang ditelurkan oleh rezim yang berkuasa saat ini yang selalu kontroversial dan hanya mementingkan keuntungan segelintir orang. Kalau kita jeli menganalisis kondisi saat ini tidaklah lepas dari kebijakan-kebijakan politik yang dikeluarkan oleh para penguasa bangsa ini, kondisi ekonomi yang sudah hancur menjadi tambah parah, permasalan pendidikan yang selalu butuh sebuah perhatian demi regenerasi bangsa ini malah menjadi korban keserakahan para penguasa bangsa ini.
Keprihatinan ini bisa kita rasakan disekitar kita yang berada dalam sebuah institusi pendididikan dimana kita selalu menjadi korban dari sebuah kebijakan politik yang diturunkan ke institusi pendidikan. Dikekangnya ruang kita untuk berekspresi dan berkreatifitas belum lagi banyaknya peraturan yang diterapkan oleh pihak kampus yang tidak melibatkan kita sebagai obyek yang akan menjalankannya merupakan bukti sebuah pengkondisian dari para elite politik kita melalui kebijakan-kebijakannya yang dijalankan oleh institusi pendidikan dengan harapan agar nantinya para mahasiswa “ora neko-neko” yang bisa mengancam kepentingan para penguasa negeri ini. Hal inilah yang sebenarnya harus kita sikapi karena jika tidak maka akan terciptalah sebuah generasi yang akan menjadi “robot-robot” para penguasa yang akan selalu tertawa melihat tingkah kita, tetapi yang saat ini menjadi pertanyaan besar adalah sadarkah kita selaku sekelompok orang yang tergabung dalam sebuah alat yaitu organisasi pencinta alam tentang hal tersebut diatas ???
Fenomena yang terjadi saat ini di komunitas pecinta alam adalah sikap apatis kita terhadap kondisi politik di negeri ini. Kebanyakan dari kita (baca:pecinta alam) beranggapan urusan pecinta alam tidak ada hubungannya dengan masalah politik bahkan kita akan menjadi bahan lelucon ketika berbicara masalah politik di komunitas ini. Sikap tersebutlah yang akhirnya menyebabkan rasa kepedulian kita terhadap nasib bangsa ini semakin hari semakin menipis dan nyaris terancam habis, permasalahan politik selalu menjadi suatu hal yang tabu didalam komunitas pecinta alam padahal seandainya kita sadar eksistensi organisasi pecinta alam di dalam sebuah institusi pendidikan merupakan sebuah lingkaran kebijakan politik para elite politik kita yang diturunkan kedalam intitusi pendidikan. Hal lain yang bisa kita lihat adalah semakin memprihatinkannya permasalahan lingkungan hingga menyebabkan bencana baru bagi umat manusia dimana hal ini merupakan sebuah hasil dari kebijakan politik yang tidak pro terhadap kepentingan rakyat. Disisi lain masalah lingkungan menjadi bahan yang selalu dikonsumsi oleh organisasi pecinta alam.
Alasan klasik yang sering kita dengar dari kawan-kawan kita politik itu kejam, racun yang sewaktu-waktu bisa membunuh kita, licik, jahat dan masih banyak lagi yang pada intinya hal yang harus kita hindari, alasan-alasan tersebut sebenarnya tidak bisa kita jadikan patokan utama kita untuk tidak mau tahu/peduli terhadap permasalhan politik, memang benar politik itu penuh dengan trik dan intrik tetapi ketika kita masuk ke dalam lingkaran tersebut kita haruslah ambil bagian karena jika tidak kita hanya akan menjadi korban-korban politik yang tinggal menunggu waktu. Hal yang sangat mendasar lagi adalah ketika kita hidup dan mengarungi kehidupan ini tanpa kita sadari kita sedang berpolitik karena hidup ini penuh dengan politik dan kita ada di dalam lingkarannya, jika demikian masih tabukah jika pecinta alam apalagi dengan isi otak orang-orangnya yang progresif dihadapkan atau bersikap terhadap permasalahan-permasalahan politik ??? Kita harus segera menghilangkan persepsi yang salah selama ini dan mitos yang terbangun di tengah masyarakat dengan membangun sebuah wacana yang baru karena kita adalah penentu masa depan bangsa ini.
Salam lestari untuk seluruh penghuni bumi ini !!!
Pecinta alam bersatu tak bisa dikalahkan !!!

-.Mahesa.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar